Kamis, 15 Maret 2012

'Muay Thai Boxing' Beladiri yang digemari Waria Thailand




Asal usul bela diri Muay Thai Boxing terjalin dengan kuat oleh sejarah Thailand waktu itu. Karena Muay Thai Boxing mulai muncul sejak invasi yang dilakukan oleh negara-negara tetangga, ketika Thailand masih dalam masa pembentukan. Kini Muay Thai Boxing bukan hanya sebagai olah raga semata, tetapi untuk kebutuhan hidup, meskipun dia seorang waria sekalipun.  
Jika anda pernah menyaksikan film yang berjudul  “Beautiful Boxer”. Sebuah kisah nyata, yang menceritakan tentang seorang banci/waria yang menjadi petarung kick boxing untuk mendapatkan uang. Saat dirinya menjadi juara, uang kemenangan digunakan olehnya untuk membiayai operasi kelamin untuk berubah menjadi wanita.
Mungkin ini yang menjadi motifasi dari seorang pria yang bernama Parinya Kiatbusaba atau Parinya Charoenphol. Di Thailand namanya lebih dekenal dengan sebutan Nong Thoom, atau Nong Tum. Namanya terkenal sebagai atlet “kathoey” (transgender) di Thailand. Nong Thoom adalah mantan Juara Muay Thai (Kick Boxing) dan juga bekerja sebagai model.
Sebagai seorang pria, dia sudah sadar akan identitas gender. Setelah periode yang terbilang singkat sebagai rahib Buddha, ia mulai untuk melatih sebagai petinju, dan bergabung dengan kamp tinju dalam Chonburi. Tujuannya adalah untuk membuat uang yang cukup untuk mendukung kedua orangtuanya yang miskin. Selain itu motifasi terkuatnya adalah untuk membayar operasi ganti kelamin.
Nama Nong Thoom mulai terkenal pada bulan Februari 1998, dengan kemenangan di Bangkok’s Lumpini Boxing Stadium, pusat dunia Muay Thai. Media Thailand tertarik dengan hal baru dan keganjilan dari Nong Toom, misalnya dengan kelakuannya memakai make-up, juga kebiasaannya ketika mengalahkan lawan di ring kemudian menciumnya. Meskipun pemerintah Thailand sebelumnya telah memblokir atlet kathoey dari partisipasi dalam tim bola voli nasional karena takut reaksi negatif dari seluruh dunia, tetapi akhirnya pejabat pariwisata mempromosikan hal ini sebagai bentuk keajaiban yang dapat ditemukan di Thailand.
Mungkin bukan kebetulan, Muay Thai sudah dalam beberapa tahun merosot popularitasnya pada waktu itu, dan Nong Toom telah sangat direvitalisasi oleh media untuk kepentingan publik dalam olahraga. Seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan penjualan tiket dan pendapatan stadion.
Dia diprofilkan di beberapa majalah, dan muncul dalam banyak video musik Thai. Pada tahun 1999, Nong Toom mengumumkan dirinya pensiun dari tendangan tinju, dan menyatakan keinginannya untuk menjadi seorang penyanyi, serta rencananya untuk menjalani pembedahan. Awalnya dia ditolak oleh beberapa dokter bedah Bangkok, tapi kemudian operasi dilakukan pada tahun 1999.
Olah Raga Nasional
Saat ini di Thailand baik tua, muda, anak-anak banyak yang mengikuti pelatihan Muay Thai Boxing secara teratur guna menjaga stamina, mendapatkan kemampuan bela diri, atau bahkan untuk menggondol gelar juara seperti yang diperebutkan pada Kejuaraan Dunia Muay Thai Boxing yang melibatkan berbagai negara di dunia.
Muaythai atau Thai Boxing berkembang sejak hampir 1000 tahun yang lalu di Thailand dan telah menjadi olahraga nasional bangsa Thailand. Asal mula olahraga ini bernama Krabbi Krabbong. Pada masa pemerintahan Raja Phra Cao Sua (1702), yang juga dikenal dengan “Tiger King”, beliau mengajarkan Muaythai pada seluruh bala tentaranya. Raja sangat mencintai Muaythai. Tahun 1774 telah dikenal petarung bernama Nai Khanom Tom, karena perangnya melawan Burma. Waktu itu ia tertangkap bersama dengan beberapa orang dari kota Siam (sekarang Thailand) yang bernama Ayyuthaya, lalu dipenjara di Burma. Nai Khanom Tom adalah petarung hebat pada masanya. Ia mewakili teman-temannya dalam sebuah kontes pertarungan yang diadakan Raja Mangra.
Tanpa halangan ia pun berhasil mengalahkan sepuluh petarung terbaik Burma sekaligus dengan tangan kosong. Setelah itu Raja memberikan kebebasan sebagai hadiahnya, dan ia pun kembali ke Ayyuthaya sebagai seorang pahlawan. Sejak itu seluruh tentara di Thailand berlatih untuk menggunakan Muaythai sebagai bekal apabila mereka perang jarak dekat tanpa senjata. Sejarah tersebut telah melegenda di seluruh pelosok dan menjadi bagian dari kebudayaan Thailand. Sekarang semua orang di Thailand sangat akrab dengan olahraga Muaythai ini sejak masih anak-anak. Bahkan disetiap desa sering melakukan kejuaraan-kejuaraan untuk mempunyai juara-juara yang tangguh.
Teknik formal Muay Thai dibagi menjadi dua kelompok: “Mae Mai” atau “teknik utama” dan “Luk Mai” atau “teknik minor”. Muay Thai sering merupakan seni tempur kontak penuh, dimana lawan saling bertukaran pukulan dengan satu sama lain. Hal ini tentunya adalah berdasar penataan gaya tradisional di Thailand, tapi merupakan suatu bentuk bela diri yang kurang populer dalam sirkuit dunia bela diri kontemporer di mana gaya bertukar pukulan dengan pukulan ala Thai dianggap tidak lagi menguntungkan.
Hampir semua teknik dalam Muay Thai menggunakan gerakan seluruh tubuh, memutar pinggul dengan setiap tendangan, pukulan, siku dan tangkisan. Teknik pukulan dalam Muay Thai awalnya cukup sederhana. Menjadi serangan menyilang dan panjang  yang melingkar yang dilakukan dengan lengan lurus tapi tidak terkunci. Mendarat dengan tumit telapak tangan. Pengawinan-silang dengan tinju ala Barat dan seni bela diri barat menjadikan adanya jarak pukulan.
Dua tendangan yang paling umum di Muay Thai dikenal sebagai teep (harfiah “jab kaki”) dan teh chiang  (menendang ke atas dalam bentuk segitiga memotong di bawah lengan dan rusuk) atau “tendangan sudut”. Tendangan sudut Muay Thai menggunakan gerakan rotasi dari seluruh tubuh dan telah banyak digunakan oleh praktisi seni bela diri lainnya. 

Thailand berusaha memiliki kemampuan pribadi untuk membela diri sendiri jika bertemu musuh. Pada masa-masa awal perkembangannya, seni bela diri ini menggunakan senjata-senjata pendek seperti tombak pendek dan belati pendek. Lalu perkembangnya sendiri meluas, menjadi senjata tangan kosong yang melibatkan kepala, tinjuan kepalan tangan dan kaki mulai digunakan. Tidak diragukan lagi, akhirnya sistem inilah yang kemudian digunakan sebagai senjata.

            Sejarah awal keberadaan seni bela diri ini tidak banyak meninggalkan bukti tertulis, lebih kepada cerita turun temurun dari generasi ke generasi sehingga sulit melacak kebenarannya. Setidaknya yang pasti, para pemimpin militer Thailand memiliki kemampuan beladiri Muay Thai Boxing sebagai keahlian pribadi. Jadi wajar saja jika rakyat Thailand di berbagai wilayah dan berbeda provinsi tidak akan lupa untuk menyalakan televisi dan berkumpul bersama untuk menyaksikan kejuaraan Muay Thai Boxing di mana seluruh petarung profesional memiliki nama ring yang resmi.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar