Asal
usul bela diri Muay Thai Boxing terjalin dengan kuat oleh sejarah Thailand
waktu itu. Karena Muay Thai Boxing mulai muncul sejak invasi yang dilakukan
oleh negara-negara tetangga, ketika Thailand masih dalam masa pembentukan. Kini
Muay Thai Boxing bukan hanya sebagai olah raga semata, tetapi untuk kebutuhan
hidup, meskipun dia seorang waria sekalipun.
Jika anda
pernah menyaksikan film yang berjudul “Beautiful Boxer”. Sebuah kisah nyata, yang
menceritakan tentang seorang banci/waria yang menjadi petarung kick boxing
untuk mendapatkan uang. Saat dirinya menjadi juara, uang kemenangan digunakan
olehnya untuk membiayai operasi kelamin untuk berubah menjadi wanita.
Mungkin
ini yang menjadi motifasi dari seorang pria yang bernama Parinya Kiatbusaba
atau Parinya Charoenphol. Di Thailand namanya lebih dekenal dengan sebutan Nong
Thoom, atau Nong Tum. Namanya terkenal sebagai atlet “kathoey” (transgender) di Thailand. Nong Thoom adalah mantan Juara
Muay Thai (Kick Boxing) dan juga bekerja sebagai model.
Sebagai
seorang pria, dia sudah sadar akan identitas gender. Setelah periode yang
terbilang singkat sebagai rahib Buddha, ia mulai untuk melatih sebagai petinju,
dan bergabung dengan kamp tinju dalam Chonburi. Tujuannya adalah untuk membuat
uang yang cukup untuk mendukung kedua orangtuanya yang miskin. Selain itu
motifasi terkuatnya adalah untuk membayar operasi ganti kelamin.
Nama Nong
Thoom mulai terkenal pada bulan Februari 1998, dengan kemenangan di Bangkok’s
Lumpini Boxing Stadium, pusat dunia Muay Thai. Media Thailand tertarik dengan
hal baru dan keganjilan dari Nong Toom, misalnya dengan kelakuannya memakai
make-up, juga kebiasaannya ketika mengalahkan lawan di ring kemudian
menciumnya. Meskipun pemerintah Thailand sebelumnya telah memblokir atlet
kathoey dari partisipasi dalam tim bola voli nasional karena takut reaksi
negatif dari seluruh dunia, tetapi akhirnya pejabat pariwisata mempromosikan
hal ini sebagai bentuk keajaiban yang dapat ditemukan di Thailand.

Dia
diprofilkan di beberapa majalah, dan muncul dalam banyak video musik Thai. Pada
tahun 1999, Nong Toom mengumumkan dirinya pensiun dari tendangan tinju, dan
menyatakan keinginannya untuk menjadi seorang penyanyi, serta rencananya untuk
menjalani pembedahan. Awalnya dia ditolak oleh beberapa dokter bedah Bangkok,
tapi kemudian operasi dilakukan pada tahun 1999.
Olah
Raga Nasional
Saat ini di Thailand baik tua, muda,
anak-anak banyak yang mengikuti pelatihan Muay Thai Boxing secara teratur guna
menjaga stamina, mendapatkan kemampuan bela diri, atau bahkan untuk menggondol
gelar juara seperti yang diperebutkan pada Kejuaraan Dunia Muay Thai Boxing
yang melibatkan berbagai negara di dunia.
Muaythai
atau Thai Boxing berkembang sejak hampir 1000 tahun yang lalu di Thailand dan
telah menjadi olahraga nasional bangsa Thailand. Asal mula olahraga ini bernama
Krabbi Krabbong. Pada masa pemerintahan Raja Phra Cao Sua (1702), yang juga
dikenal dengan “Tiger King”, beliau mengajarkan Muaythai pada seluruh bala
tentaranya. Raja sangat mencintai Muaythai. Tahun 1774 telah dikenal petarung
bernama Nai Khanom Tom, karena perangnya melawan Burma. Waktu itu ia tertangkap
bersama dengan beberapa orang dari kota Siam (sekarang Thailand) yang bernama
Ayyuthaya, lalu dipenjara di Burma. Nai Khanom Tom adalah petarung hebat pada
masanya. Ia mewakili teman-temannya dalam sebuah kontes pertarungan yang
diadakan Raja Mangra.
Tanpa
halangan ia pun berhasil mengalahkan sepuluh petarung terbaik Burma sekaligus
dengan tangan kosong. Setelah itu Raja memberikan kebebasan sebagai hadiahnya,
dan ia pun kembali ke Ayyuthaya sebagai seorang pahlawan. Sejak itu seluruh
tentara di Thailand berlatih untuk menggunakan Muaythai sebagai bekal apabila
mereka perang jarak dekat tanpa senjata. Sejarah tersebut telah melegenda di
seluruh pelosok dan menjadi bagian dari kebudayaan Thailand. Sekarang semua
orang di Thailand sangat akrab dengan olahraga Muaythai ini sejak masih
anak-anak. Bahkan disetiap desa sering melakukan kejuaraan-kejuaraan untuk
mempunyai juara-juara yang tangguh.
Teknik
formal Muay Thai dibagi menjadi dua kelompok: “Mae Mai” atau “teknik utama” dan
“Luk Mai” atau “teknik minor”. Muay Thai sering merupakan seni tempur kontak
penuh, dimana lawan saling bertukaran pukulan dengan satu sama lain. Hal ini
tentunya adalah berdasar penataan gaya tradisional di Thailand, tapi merupakan
suatu bentuk bela diri yang kurang populer dalam sirkuit dunia bela diri
kontemporer di mana gaya bertukar pukulan dengan pukulan ala Thai dianggap tidak
lagi menguntungkan.

Dua
tendangan yang paling umum di Muay Thai dikenal sebagai teep (harfiah “jab
kaki”) dan teh chiang (menendang ke atas dalam bentuk segitiga memotong
di bawah lengan dan rusuk) atau “tendangan sudut”. Tendangan sudut Muay Thai
menggunakan gerakan rotasi dari seluruh tubuh dan telah banyak digunakan oleh
praktisi seni bela diri lainnya.
Thailand berusaha memiliki kemampuan
pribadi untuk membela diri sendiri jika bertemu musuh. Pada masa-masa awal
perkembangannya, seni bela diri ini menggunakan senjata-senjata pendek seperti
tombak pendek dan belati pendek. Lalu perkembangnya sendiri meluas, menjadi senjata
tangan kosong yang melibatkan kepala, tinjuan kepalan tangan dan kaki mulai
digunakan. Tidak diragukan lagi, akhirnya sistem inilah yang kemudian digunakan
sebagai senjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar